StoryNews.id, Jakarta – Awali Kunjungan Kerja (Kunker) di tahun 2023, Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, menyambangi Lapas Narkotika Kelas IIA Jakarta, di Cipinang, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Selasa (03/01/23), sekitar jam 12.00 WIB. Kunker tersebut dalam rangka memenuhi undangan silahturahmi khusus dari Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KaKPLP) Lapas Narkotika Kelas IIA Jakarta, M. Khapi, A.Md.IP., S.Sos., M.M.
Pertemuan silahturahmi tersebut diagendakan di siang hari oleh pihak Lapas karena sembari berbincang-bincang juga sekalian makan siang. Dalam pertemuan silahturahmi tersebut, Ketum PPWI ditemani beberapa anggotanya, antara lain Wakil Bendahara I PPWI, Winarsih, S.Pd. dan PPWI DKI Jakarta, Edwin Waturandang.
Sementara itu, dari pihak Lapas Narkotika Cipinang, selain KaKPLP, terlihat hadir Kasi Adm Kam, Heri Purnomo, S.H., dan beberapa jajarannya. Khapi pada pertemuan itu sekaligus mewakili Kepala Lapas Narkotika Cipinang.
Dalam acara makan siang dan bincang-bincang santai tersebut, Khapi menyampaikan beberapa program kegiatan di Lapas Narkotika Cipinang. KaKPLP yang murah senyum itu juga bercerita tentang suka-duka dalam melaksanakan tugas dan tanggung-jawab kepada seluruh warga binaan dengan karakter yang berbeda-beda.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, kata Khapi, pihaknya menilai peran media sangat dibutuhkan. “Media sangat diperlukan untuk membantu mengekspos kegiatan-kegiatan positif yang sudah dilakukan di Lapas Narkotika Kelas IIA Jakarta selama ini ke publik,” ungkapnya, Selasa, 3 Januari 2023.
Sementara itu, Wilson Lalengke yang merupakan Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 mengatakan bahwa publikasi kegiatan sangat membantu inseminasi informasi dan merubah opini publik tentang Lapas dan Rutan. Lapas dan Rutan bukan lagi tempat yang menyeramkan akan tetapi tempat yang menyenangkan, sebagai sekolah kehidupan untuk melatih warga binaan dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup.
“Lapas dan Rutan adalah tempat yang sangat menyenangkan, tempat yang bisa digunakan semua orang sebagai ‘Sekolah Kehidupan’. Di sinilah kita berlatih menghadapi persoalan-persoalan hidup yang mungkin berbeda sekali keadaannya ketika kita berada di luar sana,” tutur Wilson Lalengke.
Lulusan pasca sarjana bidang studi Applied Ethics dari Utrecht University, The Netherlands, dan Linkoping University, Sweden, ini berharap pertemuan silahturahmi dengan pihak Lapas Narkotika Cipinang bermanfaat bagi semua pihak. “Apa yang telah menjadi bagian dari diskusi-diskusi kecil kita di pertemuan silahturahmi ini kiranya dapat memberikan manfaat, baik untuk warga binaan maupun bagi pembangunan bangsa dan negara, termasuk juga masyarakat umum di luar sana,” jelas Wilson Lalengke.
Selain membicarakan perihal kolaborasi antara PPWI sebagai media dengan Lapas Cipinang dalam program kegiatannya, Ketum PPWI, Wilson Lalengke juga secara sekilas membahas perihal organisasi Persaudaraan Mantan Tahanan (PERMATA) yang sedang dalam proses penyiapan legalitas struktur kepengurusannya. Hal tersebut disambut baik M. Khapi dan Heri Purnomo.
“Adanya organisasi semacam Permata ini akan sangat banyak membantu kami para ngelola Lapas dan Rutan dalam membina dan mempersiapkan warga binaan kami menghadapi kehidupan barunya seusai menjalani proses pembinaan di sini,” ujar Khapi.
Di akhir pertemuan, Ketum PPWI menyerahkan plakat penghargaan sebagai tanda kenang-kenangan terjalinya silahturahmi antara PPWI dengan Lapas Narkotika Klas II Cipinang Jakarta kepada pihak Lapas yang diterima oleh M. Khapi didampingi Heri Purnomo. Dalam penyampaiannya kepada media usai pertemuan, Khapi mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan awal kolaborasi yang sangat luar biasa antara media dan Lapas, antara lain untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat umum bahwa Lapas memiliki banyak program yang bermanfaat bagi warga binaan.
“Pertemuan ini sangat penting karena media merupakan partner strategis bagi kami untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum terkait program pembinaan kepribadian, ketrampilan hidup, dan kemandirian warga binaan kami,” pungkas M. Khapi. (TIM/Red)
Komentar