StoryNews.id, Kendari – Asosiasi Pedagang Tugu Religi eks Mtq kota Kendari menolak untuk melakukan. Pembongkaran lapak mereka
Penolakan ini disampaikan ketua asosiasi pedagang tugu religi Mtq Adhianto Saputra saat ditemui dikantor DPRD Prov Sultra usai menggelar aksi demonstrasi Selasa 16 April 2024
Menurut nya pedagang tugu religi menolak dengan tegas adanya relokasi dan pembongkaran sebelum adanya diskusi antara pedagang dan pihak pemerintah kota Kendari.
Dikatakan Adhi pada tahun 2017 silam ada surat yang di tandatangani oleh wakil Gubernur Sultra yang pada saat itu di Jabat oleh HM. Saleh lasata.
Dimana, dalam surat yang bernomor 002. 4/3525 tersebut sambung Adhinto berbunyi para pedagang kuliner yang berada diluar pagar agar segera masuk kedalam kawasan tugu Religi.
Selanjutnya dalam surat itu juga, berbunyi Penertiban dan penataan pedagang kuliner mengikuti petunjuk satpol PP Prov Sultra.
Namun anehnya tandas Adhi, yang terjadi saat ini, penertiban pedagang di tugu religi eks Mtq dilakukan oleh pemerintah kota Kendari.
Lebih lanjut Ketua Asosiasi Pedagang Tugu Religi, Mtq Adhi Saputra juga menambahkan bahwa saat ini total pedagang berjumlah 137 orang dan terbagi 4 blok
“Ada 137 pedagang yang menggantungkan hidupnya demi mencari receh oleh sebab itu, harapan mereka ada Win win Solusion dalam persoalan ini “Gusur bongkar gampang solusinya apa ? tanya dia
Aguslan lapobebde selaku korlap aksi mengatakan, kami akan tetap berjuang Ratusan pedagang butuh hidup dari usaha mereka di pelataran eks mtq ini
Sementara itu Anggota Komisi IV DPRD Sultra Sudirman SE, saat di wawancara mengatakan terkait persoalan ini, dewan bakal menggelar Rdp dengan mengundang Pemkot Kendari
” Insallah pekan depan kami akan jadwalkan rapat dengar pendapat (Rdp) agar tidak ada yang dirugikan ,” jelas Sudirman kepada wartawan
Lebih lanjut Politis Partai PKS ini menjelaskan pihaknya berjanji tidak akan membiarkan masyarakat kehilangan mata pencaharian namun demikian, Sudirman juga berharap agar kawasan Mtq bisa di tata dengan baik
Laporan : TIM
Komentar