StoryNews.id, Konut – Seperti di ketahui ruas jalan labotoy-kapoiala, kecamatan kapoiala, kabupaten konawe yang panjang kurang lebih 3 KM itu mulai di kerja oleh dinas PUPR Konawe terhitung tgl 21 Juli 2022 dengan waktu pelaksanaan 150 hari kalender dengan status paket Pemeliharaan berkala
Ketua Himakap ( Himpunan Pelajar Mahasiswa Kecamatan Kapoiala) Madan mengatakan “Dengan nilai kontrak 3.424.965.000 itu di menangkan oleh cv antazena dan konsultan pengawasnya itu Cv dian anugerah consultant, pekerjaan yang semesti nya di selesaikan sampai 21 november 2022 namun hingga kini sudah memasuki oktober 2023 ruas jalan tersebut tak kunjung di aspal karena ada pemutusan kontrak dari dinas PUPR kepada kontraktor pelaksana yaitu CV antazena, karna di nilai tidak tepat waktu untuk menyelesaikan pengaspalannya sehinggah yang di kerja hanya sampai segmen pengerasan LPA saja”
Tentu hal ini sangat disayangkan olehnya karna masyarakat yg seharusnya sudah menikmati jalanan yang di aspal ini malah menikmati debu-debu akibat terhentinya proyek tersebut
Perlu di ketahui jg anggaran yg di gunakan pada proyek tersebut yg bersumber dari APBD melalui dana alokasi khusus Konawe tahun 2022 hanya yang di selesai kan sampai segmen pengerasan LPA nya saja sedangkan sisa nya untuk anggaran pengaspalannya itu di kembalikan ke kas daerah
Lanjut Madan, “Memestinya kalau dinas PUPR sudah memutus kontrak proyek tersebut kan bisa di lelang ulang untuk mencari kontraktor lain sehinggah ruas jalan tersebut bisa di aspal dengan menggunakan sisa anggaran yang masih ada” Ungkapnya
Namun sampai hari ini jalan tersebut tak kunjung di aspal, kabarnya nanti tahun 2024 baru di kerjakan, tentu ini menjadi pertanyaan besar selama ini kinerja pemda melalui dinas PUPR itu apa?pembahasan anggaran oleh DPRD KONAWE dapil III juga sampai dimana?
“Jangan seolah olah menutup mata nanti sudah ada aksi demonstrasi baru mulai bersuara, kemarin – kemarin kemana saja, semesti nya di tahun 2023 ini sudah ada progres pengaspalan kalau pemerintah kabupaten konawe benar2 serius mengerjakan ruas jalan tersebut”.
Dan tentu nya peran wakil rakyat juga sangat penting untuk mempresur dinas terkait agar pengerjaan ruas jalan tersebut bisa di lanjutkan lagi, tapi kan sampai hari ini nihil juga jadi madan menilai wakil rakyat di dapil 3 terlalu nyenyak tidurnya sehingga lupa bahwa ada masyarakat di dapilnya yang hari-hari nya makan debu debu jalanan, bahkan banyak yg menderita penyakit ISPA.
Komentar