DPP (LAT) Lembaga Adat Tolaki Kunjungan Silahturahmi Ke kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara

News, Peristiwa27 views

StoryNews.id, Kendari – Puluhan tokoh dari Lembaga Adat Tolaki (LAT) mendatangi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara, untuk memberi dukungan penuh kepada Kejaksaan atas kinerja yang saat ini sedang menumpas para pelaku pertambangan ilegal yang berada, Senin (26/6/2023)

Kejati Sulawesi Tenggara juga diminta agar tidak tebang pilih dalam menangani kasus pertambangan, jika Kejati Sulawesi Tenggara merasa takut atau tidak berani, maka Kajati diminta untuk meninggalkan Sulawesi Tenggara.

Dengan diiringi suara gong, puluhan ketua adat dari berbagi daerah daratan Sulawesi Tenggara yang nenggunakan pakaian adat Tolaki, mendatangi Kejati Sulawesi Tenggara.

Baca Juga:  AWI Sultra Desak Tim Terpadu Penanganan Penggunaan Jalan Nasional Tindak Tegas PT. Asmindo 

Kajati Sulawesi Tenggara, Patris Yusrian Jaya yang didamping seluruh staf Kejati menerima rombongan LAT dengan secara adat di halaman Kejati.

Adapun tujuan kedatangan LAT adalah memberi dukungan penuh kepada Kejati dalam menumpas para pelaku penambangan ilegal yang selama ini marak terjadi, yang kasusnya saat ini sedang diproses oleh Kejati Sulawesi Tenggara, yang mana telah menetapkan empat orang tersangka yaitu dari PT Antam, PT Lau Agro Maining dan PT Kabaena Kromik Pratama.

Baca Juga:  Sejarah Baru KPU Konawe Dinahkodai Perempuan

Dalam pertemuan tersebut, Sekjen LAT, Bisman Saranani menyapaikan surat terbuka kepada Kajati Sulawesi Tenggara jika pihak LAT memberi dukungan penuh kepada Kejati, dalam penegakan hukum dalam menuntaskan kasus korupsi dan pertambangan ilegal yang selama ini terjadi di wilayah Sulawesi Tenggara.

“Kami sangat mendukung penuh kepada Kajati Sulawesi Tenggara dalam memberantas para penambang ilegal, yang saat ini sedang ditangani. LAT juga meminta agar Kejati tidak tebang pilih atau takut kepada para pelaku penambang ilegal,” ungkap Bisman Saranani di depan para petinggi Kejati Sulawesi Tenggara.

Baca Juga:  *Kegiatan Touring Ramadhan Kadin Sultra Finis di Kota Kendari*

Bisman juga menambahkan, suku Tolaki bersifat terbuka dan menerima siapapun untuk datang memimpin di daerah Konawe, namun selama ini hasil bumi dan kekayaan daerah Sulawesi Tenggara terus dikeruk dan hasilnya pihak LAT tidak pernah meminta, ataupun menerima hasil kekayaan yang telah di keruk dari para pengusaha manapun.

Komentar